Sejarah dan perkembangan akuntansi di indonesia
Akuntansi
merupakan bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Apalagi dalam dunia
bisnis skala besar maka akuntansi sangat memiliki peran penting. Tanpa adanya
akuntansi maka kehidupan perusahaan akan terhambat. Akuntansi juga memiliki
peran penting dalam pemerintahan. Singkatnya akuntansi memiliki peranan yang
penting dalam kehidupan manusia.
Bahkan akuntansi
juga memiliki relevansi dengan profesi lain yang dikira tidak ada hubungan
dengan akuntansi. Dalam kehidupan manusia akuntansi tidak serta merta ada.
Dalam Majalah Ilmiah UNIKOM Vol.8, No. 2 133 disebutkan
bahwa melihat dari peradaban Islam yang dulu kala telah memiliki “Baitul Mal” yang merupakan lembaga keuangan yang
berfungsi sebagai “Bendahara Ne-gara” serta menjamin kesejahteraan sosial.
Masyarakat muslim sejak itu telah memiliki bidang ekonomi jenis akuntansi yang
disebut “Kitabat al-Amwal” (Pencatatan Uang). Dipihak lain
istilah akuntansi telah disebutkan dalam beberapa karya tulis umat Islam.
Tulisan ini muncul lama sebelum double entry ditemukan oleh Lucas Pacioli di
Italia pada tahun 1949.
Banyak perbedaan
Pendapat tentang negara yang memakai akuntansi pertama kali, ada sumber
sumber yang mengatatakan bahwa akuntansi ditemukan pertama kali di Negara eropa
namun ada juga yang mengatakan akuntansi ditemukan di Negara mesir. Pada
hakikat nya para pakar sepakat mengatakan bahwa akuntansi telah ada sejak lama
bahkan sejak adanya kehidupan social ekonomi.
Orang orang dahulu
sebelum mengenal kertas mereka mencatat catatan akuntansi pada kulit kayu,
kulit hewan. Temuan ini telah ditemukan sejak lima belas abad yang lalu. Dalam
sebuah artikel yang berjudul Accounting
in Ancident Times dikemukakan
bahwa Negara di negera mesir ditemukan ribuan catatan akuntansi dalam kulit
kayu. Dalam artikel ini dijelaskan pada awal kerajaan mesir seorang menejer
bernama my mencatat transaksi harian, system ini cukup efisien sehingga mampu
mengamati kapal kapal yang mengankut barang dari tokonya melalui sungai nil.
Pada awal tahun
3200SM telah dikenal dua macam teknik akuntansi, pertama koin dengan bentuk
tertentu disimpan dan ditandai kemudian dimasukan dalam sebuah amplop. Teknik
yang kedua menggunakan token yang disimpan dalam bentuk yang lebih besar dengan
berbagai variasi yang lebih kompleks. Perbedaan ini memisahkan perbedaan
transaksi cash (Utang, Piutang, dll) dan transaksi noncash (Persediaan,
peralatan, Tanah, dll)
Di Indonesia,
akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baruditemui pada
pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok
baru muncul setelah undang-undangmangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870.
Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum
pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya.
Sistem yang
dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yangdiajarkan oleh Luca
Pacioli. Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan.
Akuntansi sangat luas ruang lingkupnya,diantaranya teknik pembukuan. Setelah
tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di
Indonesia.
Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai diIndonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo-Saxon). Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di
Indonesia tahun 1907,yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun
dan mengontrolpembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal
bakal dibukanyaJawatan Akuntan Negara (GAD – Government Accountant Dients)
yang resmididirikan pada tahun 1915.
Akuntan public
pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan
kantornya di Indonesia tahun 1918. Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia
sangat kekurangan tenaga dibidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan diberi Keuangan yang 90% dipegang oleh bangsa belanda, menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.Slamet, didirikan kursus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia.
Pada tahun 1874,
hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,yaitu Prof. Dr. Abutari. Di
Indonesia, pendidikan akuntansi mulai dirintis dengandibukanya jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun 1952.Pembukaan ini
kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah TinggiAkuntansi
Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas Ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961), Universitas Sumatera Utara (1964), universitas Airlangga (1962), dan
universitas Gadjah Mada (1964). Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan
Indonesia bediri 23 Desember 1957.
Organisasi ini
diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri lima orang akuntan
Indonesia. Profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak
tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarannya undang-undang modal asing yang
kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis
ekonomi Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan
mengingat profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim
transparansi di Indonesia.
Sejarah dan Perkembangan Akuntansi Internasional
Akuntansi Internasional adalah akuntansi yang merujuk pada transaksi internasionalperbandingan
prinsip akuntansi antarnegara yang berbeda dan harmonisasi berbagai
standarakuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi
lainnya. Akuntansiharus berkembang agar mampu memberikan informasi yang diperlukan
dalam pengambilankeputusan di perusahaan pada setiap perubahan lingkungan
bisnis.
Berikut ini
beberapa pengertian akuntansi. Komite istilah American
Institute of CertifiedPublic Accountant (AICPA)
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transaksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk
menafsirkan hasil-hasilnya. Definisi
tersebut menunjukkan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan merupakanilmu
pengetahuan murni (science).
Hal ini disebabkan penerapan prosedur
akuntansidalam menghasilkan laporan keuangan, sangat tergantung pada
lingkungannya dandipengaruhi berbagai faktor pertimbangan tertentu. American Accounting Association (AAA), mendefinisikan akuntansi
sebagai berikut: Proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyampaikan informasi
ekonomi sebagai bahan informasi dalam hal mempertimbangkan berbagai alternatif
dalam mengambil kesimpulan oleh para pemakainya. Definisi tersebut menunjukkan bahwa
akuntansi merupakan media/alat yang dapat digunakan
untuk menyampaikan informasi kepada pemakai yang berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan. Accounting Principle Board (APB) Statement No.4 mendefinisikan
akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa.
Komite Terminologi AICPA (The Committee on
Terminology of the American Institute of Certified Public Accountants)
mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akutansi adalah seni pencatatan,
penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan
dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan
menginterprestasian hasil proses tersebut.
Pada perkembangan saat ini, akuntansi
didefinisikan dengan mengacu pada konsep informasi: Akutansi adalah aktivitas
jasa. Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang diperkirakan bermanfaat dalam
pembuatan keputusan-keputusan ekonomik, dalam membuat pilihan diantara
alternatif tindakan yang ada.
Seorang penulis Leo Herbert dalam artikel di The GAO Review dengan judul Growth
of accountability knowledge menjelaskan
perkembangan akuntansi sebagai berikut:
Pada tahun 1775: pada tahun ini mulai
dikenal pembukuan baik single entry maupun double entry
Pada tahun 1800: pada tahun ini dan sampai
tahun 1875 masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang terutama
dipergunakan dalam menilai perusahaan.
Pada tahun 1825: pada tahun ini dikenal
pemeriksaan keuangan ( financial Auditing)
Pada tahun 1850: pada tahun ini laporan laba
rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap lebih penting.
Pada periode ini perkembangan ilmu auditing semakin cepat dan audit dilakukan
atas catatan pembukuan dan laporan.
Pada tahun 1900: di USA diperkenalkan
sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakn secara
nasional. Kemudian dalam periode ini juga akuntansi sudah dianggap dapat
memberikan laporan tentang pajak. Cost
accounting mulai dikenal
termasuk laporan statistic biaya dan produksi.
Pada tahun 1925: banyak perkembangan yang
terjadi tahun ini antara lain sebagai berikut.
Ø Mulai dikenal akuntansi pemerintahan serta
pengawasan dana pemerintah.
Ø Teknik – teknik analisis biaya juga mulai
diperkenalkan
Ø Laporan keuangan mulai seragamkan
Ø Norma pemeriksaan akuntansi yang manual
beralih ke system EDP dengan mulai dikenalnya punch card record.
Ø Akuntansi untuk perpajakan mulai
diperkenalkan.
Pada tahun 1950 sd 1975:
Pada tahun ini banyak yang dapat
dicatat dalam perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.
Ø Pada periode ini mulai akuntansi
menggunakan computer untuk pengolahan data
Ø Perumusan prinsip akuntansi (GAAP) sudah
dilakukan.
Ø Analisis cost revenue semakin dikenal
Ø Jasa jasa perpajakan seperti konsultan
pajak dan perencanaan pajak mulai ditawarkan profesi akuntansi.
Ø Management accounting sebagai bidang
akuntan yang khusus untuk berkepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang
pesat.
Ø Muncul jasa jasa menejemen seperti system
perencanaan dan pengawasan.
Ø Perencanaan manjemen mulai dikenal
demikian juga manajemen auditing.
Pada
tahun 1975: mulai periode akuntan semakin berkembang dan
bidang bidang lainnya. Perkembangan itu antara lain:
1. Timbulnya manajemen science yang mencakup
analisi proses manajemen dan usaha usaha menemukan dan
menyempurnakan kekuarangan kekurangannya.
2. System informasi semakin canggih yang
mencakup perkembangan:
Ø Model model organisasi
Ø Perencanaan organisasi
Ø Teori pengambilkan keputusan
Ø Analisis cost benefit
Organisasi – Organisasi Pembuat
Standar Akuntansi Dan Audit Internasional
Standar
akuntansi mencakup konvensi, peraturan, dan prosedur yang telah disusun, dan disahkan oleh sebuah
lembaga resmi (badan pembentuk standar) pada saat tertentu. Standar akuntansi
merupakan masalah yang penting dalam dunia profesi akuntansi, termasuk bagi
para pemakai laporan keuangan. Karena itu, mekanisme pembentukan standar
akuntansi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kepuasan
bagi semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar
akuntansi ini akan secara terus-menerus berubah dan berkembang seiring dengan
perkembangan zaman, dunia usaha, dan kemajuan teknologi.
Enam organisasi telah menjadi pemain utama
dalam penentuan standar akuntansi internasional dan dalam mempromosikan
harmonisasi akuntansi internasional :
1.
Badan Standar Akuntansi International (IASB)
2.
Komisi Uni Eropa (EU)
3.
Organisasi Internasional Komisi Pasar Modal
(IOSCO)
4.
Federasi Internasional Akuntan (IFAC)
5.
Kelompok Kerja Ahli Antarpemerintah Perserikatan
Bangsa-bangsa atas Standar Internasional Akuntansi dan Pelaporan (International
Standars of Accounting and Reporting – ISAR), bagian dari Konferensi
Perserikatan Bangsa-bangsa dalam Perdagangan dan Pembangunan (United Nations
Conference on Trade and Development –UNCTAD)
6.
Kelompok Kerja dalam Standar Akuntansi
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Kelompok Kerja OEDC).
1.
International
Accounting Standards Board (IASB)
International Accounting Standards Board (IASB) adalah Badan penetapan standar independen untuk
sektor pribadi, IASB menjadi wakil dari organisasi yang ada di sekitar 100
negara dan menjadi pengarah dalam menentukan standar akuntansi internasional.
Tujuan dari IASB adalah :
Ø
Mengembangkan untuk kepentingan publik,
seperangkat standar akuntansi yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti, tidak
sulit dilaksanakan, dan dapat diterapkan yang mewajibkan informasi yang
berkualitas tinggi yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparansi dan
sebanding atau dapat dibandingkan dengan laporan keuangan dan kondisi keuangan
lainnya. Gunamembantu
perusahaan di pasar modal dunia dalam membuat keputusan bisnis.
Ø
Untuk mendorong penggunaan dan penerapan
standar-standar tersebut yang ketat. Memajukan penggunaan dan penerapan yang
tepat dari standar-standar yang dibuat. Dimana Untuk membawa konvergensi
standar akuntansi nasional dan Standar Akuntansi Internasional dan Pelaporan
Keuangan Internasional kea rah solusi berkualitas tinggi.
Ø
Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil
menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor (1) dan (2).
Ø
Meningkatkan kualitas konvergensi standar
akuntansi di setiap negara serta Standar Akuntansi International (SAI) dan
Standar Pelaporan Keuangan International (SPKI).
Struktur IASB yang baru :
a.
Dewan
Pengawas atau dapat juga dikenal sebagai Badan wali;
b.
Badan
Pengurus atau Dewan IASB;
c.
Dewan
Penasihat Standar; dan
d.
IFRIC atau
Komite interpretasi pelaporan keuangan internasional.
2.
Uni Eropa (UE)
Uni Eropa didirikan tahun 1975 dan merupakan hasil dari Pakta
Roma, dengan tujuan menyelaraskan system hokum dan system ekonomi Negara-negara
anggotanya. Uni Eropa kini beranggotakan 27 negara yang diantaranya Australia,
Belanda, Belgia, Bulgaria, Cyprus, Denmark, Estonia, Finlandia, Hongaria,
Inggris, Irlandia, Italia, Jerman, Latvia, Lituania, Luksemburg, Malta,
Perancis, Polandia, Portugis, Rep. Ceko, Rumania, Slowakia, Spanyol, Swedia dan
Yunani. Berbeda debngan IASB, yang dimana tidak memiliki kewenangan untuk
mengharuskan penerapan standar akuntansinya, Komisi Eropa (EC, yang merupakan
badan pengantur Uni Eropa) memiliki kekuasaan penuh untuk menerapkan instruksi
akuntansinya ke seluruh Negara yang menjadi anggotanya.
Salah satu tujuan EU adalah untuk mencapai integrasi atau
penggabungan pasar keuangan eropa. Untuk tujuan ini, EC telah memperkenalkan
direktif dan mengambil langkah inisiatif yang sangat besar untuk mencapai pasar
tunggal dengan menginstruksikan
dan memprakarsai:
a.
meningkatkan
modal untuk basis UE
b.
menetapkan
kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derevatif
c.
mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar.
Pedoman UE yang terpenting dilihat dari sejarah dan isinya
a.
Pedoman ke-4
(1978), berlaku pada akun perusahaan individu dan berisi aturan untuk laporan
keuangan, prasyarat pengungkapan, dan peraturan valuasi.
b.
Pedoman ke-7
(1983), membahas masalah laporan keuangan konsolidasi.
c.
Pedoman ke-8
(1984), menerapkan kualifikasi minimum bagi auditor.
Perubahan modal dalam tingkat EU. Membuat kerangka
dasar hokum umum untuk pasar surat berharga dan derivatif yang terintegrasi.
Mencapai satu set standar akuntansi tunggal untuk perusahaan-perusahaan yang
sahamnya tercatat.
3.
International
Organization Of Securities Commissions (IOSCO)
International Organization of Securities
Commissions-IOSCO adalah Organisasi Internasional Komisi Pasar
Modal, yang dimana dapat disebut juga (International Organization of Securities
Commissions-IOSCO). IOSCO beranggotakan sejumlah badan regulator pasar modal
yang ada di lebih dari 100 negara. Menurut bagian pembukaan anggaran IOSCO :
Ø
Otoritas pasar modal memutuskan untuk bekerja
bersama-sama dalam memastikan pengaturan pasar yang lebih baik, baik pada
tingkat domestic maupun internasional, untuk mempertahankan pasar yang adil,
efisien dan sehat:
Ø
Saling menukarkan informasi berdasarkan
pengalaman masing-masing untuk mendorong perkembangan pasar domestik.
Ø
Menyatukan upaya-upaya untuk membuat standar dan
pengawasan efektif terhadap transaksi surat berharga internasional.
Ø
Memberikan bantuan secara bersama-sama untuk
memastikan integritas pasar melalui penerapan standar yang ketat dan penegakkan
yang efektif terhadap pelanggaran.
Sumber :