Tugas ke 3 “AKUNTANSI INTERNASIONAL”
- Sejauhmana adopsi IFRS telah diterapkan dalam laporan keuangan di indonesia
Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku
saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting
Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya
harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum
menyeluruh, baru sebagian (harmonisasi). Di era globalisasi saat ini menuntut
adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat diberlakukan secara
internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap
standar akuntansi internasional. Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan
antaralain nasionalisme dan budaya tiap - tiap negara, perbedaan system
pemerintahan pada tiap - tiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan
multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip
akuntansi.
Pengadopsian standar akuntansi internasional ke
dalam standar akuntansi domestik bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang
memiliki tingkat kredibilitas tinggi, persyaratan akan item item pengungkapan
akan semakin tinggi sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula,
manajemen akan memiliki tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan
perusahaan, laporan keuangan perusahaan menghasilkan informasi yang lebih
relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan dan
menghasilkan informasi yang valid untuk akitiva, hutang, ekuitas, pendapatan
dan beban perusahaan.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar
akuntansi internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012
secara keseluruhan atau full adoption. Diharapkan Indonesia sudah mengadopsi
keseluruhan IFRS, sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010.
Dengan pencanangan tersebut timbul permasalahan mengenai sejauh mana adopsi
IFRS dapat diterapkan dalam Laporan Keuangan di Indonesia, bagaimana sifat
adopsi yang cocok apakah adopsi seluruh atau sebagian (harmonisasi), dan
manfaat bagi perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian
Indonesia pada umumnya, serta bagaimana kesiapan Indonesia untuk mengadopsi
IFRS.
Lembaga profesi
akuntansi IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) menetapkan bahwa Indonesia melakukan
adopsi penuh IFRS pada tanggal 1 Januari 2012. Tindakan ini dilakukan guna
meningkatkan kualitas dari hasil laporan keuangan sehingga akurat dan mudah
digunakan oleh penyusun, auditor, maupun pembaca. Indonesia melakukan adopsi
terahadap IFRS (international Financial Reporting Standards) melalui 3 tahapan,
yaitu:
·
Tahapan Adopsi (2008 – 2011), Meliputi
aktivitas dimana seluruh elemen yang terdapat didalam IFRS diadopsi ke PSAK,
persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang
berlaku.
·
Tahap persiapan akhir (2011), dalam
tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap persiapan infrastruktur yang
diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara bertahap beberapa PSAK yang
berbasis IFRS.
·
Tahap Implementasi (2012), berhubungan
dengan aktivitas penerapan PSAK ke IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan
evaluasi terhadap dampak penerapan PSAK secara komprehensif.
2. Bagaimana sifat Adopsi yang telah dilakukan, apakah adopsi seluruh atau sebagian (Harmonisasi) ?
Harmonisasi jauh
lebih fleksibel dan terbuka, tidak menggunakan pendekatan satu untuk semua,
tetapi , mengakomodasi beberapa perbedaan. Harmonisasi merupakan proses untuk
meningkatkan komparabilitas (kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan
batasan-batasan seberapa besar praktik tersebut dapat beragam. Standar
harmonisasi bebas dari berbagai Negara. Secara sederhana harmonisasi dapat
diartikan bahwa suatu Negara tidak mengikuti sepenuhnya standar yang berlaku
secara internasional. Negara tersebut hanya membuat standar akuntansi yang
mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi internasional.
3.
Dan apa manfaat bagi
perusahaan yang mengadopsi khususnya dan bagi perekonomian Indonesia pada
umumnya ?
Manfaat
dari penerapan IFRS secara umum yaitu :
·
Memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi Keuangan yang dikenal secara
internasional (enhance comparability).
·
Meningkatkan arus investasi global
melalui transparansi.
·
Menurunkan biaya modal dengan membuka
peluang fund raising melalui pasar modal secara global.
·
Menciptakan efisiensi penyusunan laporan
keuangan.
·
Meningkatkan kualitas laporan keuangan,
dengan cara, mengurangi kesempatan untuk melakukan earning management.
Manfaat dari
penerapan IFRS dalam bisnis Indonesia yaitu :
·
Akses ke pendanaan
internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah
dikomunikasikan ke investor global.
·
Relevansi laporan keuangan
akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
·
Disisi lain, kinerja
keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harg
fluktuatif.
·
Smoothing income menjadi
semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value.
·
principle-based standards mungkin menyebabkan
keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan
professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba
(earning management).
·
Penggunaan off balance sheet
semakin terbatas.
Sumber: http://acctbuzz.blogspot.com/2009/08/dampak-konvergensi-ifrs-di-indonesia.htm
Sumber: http://acctbuzz.blogspot.com/2009/08/dampak-konvergensi-ifrs-di-indonesia.htm
http://boyaccounting.blogspot.com/2013/01/manfaat-penerapan-ifrs-di-indonesia.html
4.
Buatlah daftar perusahaan-perusahaan yang telah
menerapkan IFRS di Indonesia ?
Indonesia sudah mengadopsi
tahap pertama dari konversi IFRS pada 1 Januari 2012, yang secara material sama
dengan IFRS versi tanggal 1 Januari 2009 dan sudah siap untuk mengadopsi penuh
IFRS. Implementasi IFRS akan menyebabkan perubahan dalam proses pengakuan,
pengukuran dan pencatatan. Penerapan IFRS sebagai standar pelaporan keuangan
global harus diterapkan guna mewujudkan cita-cita menyetarakan diri dengan
lembaga keuangan bertaraf internasional di seluruh dunia (Muliaman). Berikut
ini adalah daftar dari beberapa perusahaan di berbagai negara yang mengacu IFRS
dalam penyusunan laporan keuangannya:
Perusahaan
|
Negara
|
|
1
|
PT Adhi Karya Tbk
|
Indonesia
|
2
|
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk
|
Indonesia
|
3
|
PT Aneka Tambang Tbk
|
Indonesia
|
4
|
PT Freeport Tbk
|
Indonesia
|
5
|
PT Garuda Indonesia Tbk
|
Indonesia
|
5. Sajikan profile perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan IFRS di Indonesia. ?
·
PT. Adhi
Karya Tbk, Adhi Karya memulai
bisnisnya sejak 11 Maret 1960 saat Menteri Pekerjaan Umum menetapkan Associatie
Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V.” dinasionalisasi, menjadi PN Adhi
Karya. Nasionalisasi ini untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Status Adhi Karya menjadi PT pada tanggal 1 Juni 1974 dan mendapatkan
pengesahan dari Menteri Kehakiman. PT Adhi Karya 100% saham milik Negara
Republik Indonesia sampai pada akhir 2003 Negara melalui Menteri Negara BUMN,
melepas 49% kepemilikannya atas saham PT Adhi Karya melakukan IPO (Initial
Public Offering ), untuk ditawarkan kepada masyarakat. Pendaftaran saham PT
Adhi Karya di Bursa Efek Jakarta (sekarang BEI) menjadikan Adhi Karya menjadi
BUMN konstruksi pertama yang terdaftar pada bursa efek.
·
PT.
Bank Rakyat Indonesia Tbk, adalah bank tertua di Indonesia.
Sejarahnya dimulai kembali pada tanggal 16 Desember tahun 1895, ketika Raden
Bei Aria Wiraatmaja mendirikan sebuah lembaga keuangan kecil dengan nama De
Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden. Lembaga ini adalah
asosiasi berbasis masjid, fungsi yang mengelola dan menyalurkan dana kepada
masyarakat Web dalam skema yang sangat sederhana. Selama bertahun-tahun,
lembaga ini mengalami perubahan nama dan berkembang dengan kondisi sekitarnya.
Pada tahun 1912, nama itu diubah menjadi Centrale Kas Voor Volkscredietwezen,
dan pada tahun 1942 - oleh Jepang yang berkuasa itu diubah menjadi Syomin Ginko.
Dalam era kemerdekaan, Syomin Ginko digantikan dengan nama Bank Rakyat
Indonesia.
·
PT. Aneka
Tambang Tbk, atau yang biasa disebut dengan PT Antam merupakan perusahaan pertambangan yang
sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%). PT Antam didirikan pada
tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan Antam mencakup eksplorasi, penambangan,
pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Pendapatan PT Antam
diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan penemuan deposit mineral, pengolahan
mineral tersebut secara ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut
kepada konsumen jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia. Kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan
berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolit, bijih
nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan
pemurian logam mulia serta jasa geologi.
·
PT.
Freeport Tbk, Pada tahun 1936, Jean Jacques
Dozy menemukan cadangan Ertsberg atau disebut gunung bijih, lalu data mengenai
batuan ini dibawa ke Belanda. Setelah sekian lama bertemulah seorang Jan Van
Gruisen – Managing Director perusahaan Oost Maatchappij, yang mengeksploitasi
batu bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengggara dengan kawan lamanya
Forbes Wilson, seorang kepala eksplorasi pada perusahaan Freeport Sulphur
Company yang operasi utamanya ketika itu adalah menambang belerang di bawah
dasar laut. Kemudian Van Gruisen berhasil meyakinkan Wilson untuk mendanai
ekspedisi ke gunung bijih serta mengambil contoh bebatuan dan menganalisanya
serta melakukan penilaian. Di awal periode pemerintahan Soeharto, pemerintah
mengambil kebijakan untuk segera melakukan berbagai langkah nyata demi
meningkatkan pembanguan ekonomi. Namun dengan kondisi ekonomi nasional yang
terbatas setelah penggantian kekuasaan, pemerintah segera mengambil langkah
strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1 Tahun 1967). Pimpinan
tertinggi Freeport di masa itu yang bernama Langbourne Williams melihat peluang
untuk meneruskan proyek Ertsberg. Beliau bertemu Julius Tahija yang pada zaman
Presiden Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan
Jendral Ibnu Sutowo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan
dan Perminyakan Indonesia. Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar
Freeport dapat meneruskan proyek Ertsberg. Akhirnya dari hasil pertemuan demi
pertemuan yang panjang Freeport mendapatkan izin dari pemerintah untuk
meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967. Itulah Kontrak Karya Pertama Freeport
(KK-I). Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang dibawa Julius
Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya adalah
mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia. Sebelum 1967
wilayah Timika adalah hutan belantara. Pada awal Freeport mulai beroperasi,
banyak penduduk yang pada awalnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah
sekitar tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat.
Tahun 1970 pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah
penduduk yang layak di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk
di sekitar selatan Bandar Udara yang sekarang menjadi Kota Timika.
·
PT.Garuda
Indonesia Tbk, Garuda
Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service
airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia
mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute
internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China,
Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.
Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan.
Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.
Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012, Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan “Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.
Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’. Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.