Kamis, 14 April 2011

usaha kecil dan menengah


 PENDAHULUAN

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian
terpenting dari perekonomian suatu negara, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini
ditunjukkan dari data Biro Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2007 total nilai
Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp. 3.957,4 triliun, dari
jumlah tersebut UKM memberikan kontribusi sebesar Rp. 2.212,3 triliun atau
53,6% dari total PDB Indonesia. Jumlah populasi UKM Indonesia pada tahun
2007 mencapai 49,8 juta unit usaha atau 99,99% terhadap total unit usaha di
Indonesia, sementara jumlah tenaga kerjanya mencapai 91,8 juta orang atau
97,3% terhadap seluruh tenaga kerja Indonesia. Data tersebut menunjukkan bahwa
peranan UKM dalam perekonomian Indonesia adalah sentral dalam menyediakan
lapangan pekerjaan dan menghasilkan output yang berguna bagi masyarakat.
UKM dapat bertambah dari tahun ke tahun, bahkan jumlahnya cenderung
meningkat. Hal ini disebabkan kuatnya daya tahan UKM, selain itu adanya
dukungan dalam permodalannya yang lebih banyak tergantung pada dana sendiri
(73%), bank swasta (4%), bank pemerintah (11%), dan pemasok (3%) (Aziz:2001
dalam Alila Pramiyati 2008).
Data Badan Pusat Statistik (BPS), di Kota Semarang yang terbagi atas 16
wilayah kecamatan pada tahun 2006 terdapat 824 unit UKM, sedangkan pada
tahun 2007 terjadi pertambahan UKM yaitu menjadi 876 unit UKM.
Persaingan industri makanan yang semakin semarak, menuntut pelaku
bisnis dalam bidang makanan untuk dapat selalu menggunakan strategi bersaing
yang relevan dengan perkembangan kondisi lingkungan bisnisnya agar dapat
mempertahankan keunggulan bersaing yang berkesinambungan terhadap
perusahaan sejenis serta tetap eksis dalam lingkungan bisnisnya. Bandeng Duri
Lunak merupakan industri makanan yang menjadi salah satu produk unggulan
Kota Semarang. Usaha Bandeng Duri Lunak berkembang pesat di Kota
Semarang. Selama tiga tahun terakhir unit usaha dalam industri makanan di Kota
2
Semarang khususnya industri pengolahan bandeng semakin marak. Hal ini
ditunjukkan pada tabel berikut :
Tabel 1.1 Industri Bandeng Duri Lunak di Kota Semarang
PESAING 2006 2007 2008
Sentra Industri Kecil Bandeng Presto Kel. Kaligawe 77 77 70
Sentra Industri Kecil Bandeng Presto Kel. Krobokan 9 18 15
Bandeng Juwana Elrina 2 2 2
Bandeng Cabut Duri Dinasty 1 1 1
Bandeng Presto 1 2 2
Bandeng Bonafide 1 3 3
Bandeng Djoe 1 1 1
Bandeng Lumba-Lumba 1 1 1
Bandeng Supra 1 1 1
Bandeng Arwana 1 1 1
Bandeng Exotic 1 1 1
Bandeng 33 1 1 1
Bandeng Gurih 1 1 1
Bandeng Prima 1 1 1
Bandeng Superior 1 1 1
Bandeng O’Mas Cabut Duri 1 1 1
JUMLAH 111 113 103
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Semarang, 2009
Pertambahan UKM tersebut tentunya akan membawa ke dalam suatu
persaingan bisnis yang kompleks di mana seluruh industri/usaha yang bersaing
terlibat dengan sejumlah tindakan bersaing dan tanggapan bersaing. Persaingan
kompetitif terjadi saat dua atau lebih perusahaan bersaing satu dengan lainnya
dalam mengejar posisi pasar yang menguntungkan.
Persaingan kompetitif terjadi antara perusahaan (dalam bentuk tindakan
dan tanggapan) karena satu atau lebih pesaing merasakan tekanan atau melihat
peluang untuk meningkatkan posisi pasar mereka. Suatu tindakan bersaing
merupakan gerak bersaing yang signifikan yang dilakukan oleh suatu perusahaan
dan dirancang untuk memperoleh keunggulan bersaing di pasar. Beberapa
tindakan bersaing bersaing berskala besar dan signifikan, sedangkan tindakan
lainnya kecil dan dirancang untuk menerapkan suatu strategi.
Menurut Michael A. Hitt, ada dua jenis tindakan bersaing yaitu strategis
dan taktis. Suatu tindakan strategis (strategic action) mencerminkan komitmen
yang nyata atas sumber daya organisasi yang khusus, sulit diterapkan, dan untuk
3
dibatalkan. Sedangkan tindakan taktis (tactical action) diambil untuk
menempatkan suatu strategi, tindakan ini melibatkan sumber daya organisasi yang
lebih sedikit dan lebih umum serta relatif mudah untuk diterapkan dan dibatalkan
bila perlu. Kecenderungan adanya tanggapan oleh pesaing terhadap suatu tindakan
tergantung pada jenis tindakan yang diambil (strategis atau taktis), kemungkinan
keberhasilan, dan dampak potensialnya kepada pesaing. Suatu tanggapan bersaing
adalah gerak yang dilakukan untuk menghadapi dampak suatu tindakan oleh
pesaing (dalam Michael A.Hitt:1997). Tidak seluruh tindakan bersaing akan
menimbulkan tanggapan pesaing. Secara keseluruhan, terdapat lebih banyak
tanggapan bersaing terhadap tindakan taktis dari pada tindakan strategis.
Setiap perusahaan mempunyai strategi bersaing, baik secara eksplisit
maupun implisit. Strategi secara eksplisit dapat dikembangkan melalui proses
perencanaan, sedangkan strategi secara implisit dapat diketahui melalui kegiatankegiatan
yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan strategi yang dilakukan dalam
bisnis, perusahaan dapat bersaing secara efektif untuk mengungguli pesaingnya.
Mengembangkan strategi bersaing adalah mengembangkan upaya mengenai
bagaimana bisnis akan bersaing, apa yang menjadi tujuannya, dan kebijakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan bukan strategi, tujuan adalah
dasar bagi diciptakannya strategi atau strategi lama untuk mencapai tujuan dapat
diganti dengan strategi baru yaitu apabila situasi yang diharapkan tidak dicapai.
Suatu perusahaan dapat memperbaiki/merusak posisinya sendiri dalam industri
melalui strateginya, oleh karena itu strategi bersaing bukan hanya merupakan
tanggapan terhadap lingkungan melainkan juga merupakan upaya membentuk
lingkungan tersebut sesuai dengan keinginan.
Penelitian ini mengambil objek pada “UKM BANDENG JUWANA
ELRINA SEMARANG” karena usaha ini memiliki keunggulan dalam bidang
industri makanan.
Bandeng Juwana Elrina adalah salah satu pusat oleh-oleh di Kota
Semarang yang tidak hanya menyediakan oleh-oleh khas Semarang saja, tetapi
juga menyediakan macam-macam oleh-oleh khas Jawa Tengah. Usaha ini berdiri
sejak tahun 1981. Produk andalan dari Bandeng Juwana Elrina adalah Bandeng
Duri Lunak yang diproses dari bandeng pilihan sehingga menghasilkan suatu
4
produk yang berkualitas. Selain itu, Bandeng Juwana Elrina tidak hanya
menyediakan Bandeng Duri Lunak saja, melainkan aneka produk olahan lainnya
dengan bahan dasar bandeng seperti Otak-otak Bandeng, Bandeng Asap, Bandeng
Asap Boneles, Bandeng Teriyaki, Bandeng Pepes, dan Bandeng dalam Sangkar.
Untuk menambah kenyamanan berbelanja Bandeng Juwana Elrina juga membuka
Warung Bandeng Juwana di lantai dua yang menyajikan berbagai macam
masakan dengan bahan dasar bandeng. UKM Bandeng Juwana Elrina ini dari
tahun ke tahun mulai terkenal dan memiliki konsumen dari berbagai kota di
Indonesia, bahkan sering juga dikunjungi oleh para artis dan aktor ibu kota.
Produk Bandeng Duri Lunak serta olahan bandeng lainnya yang dihasilkan
oleh Bandeng Juwana Elrina memiliki kualitas yang baik karena bahan baku yang
digunakan merupakan bahan baku pilihan. Usaha untuk mempertahankan
keunggulan bersaing adalah selalu menggunakan bahan baku yang berkualitas dan
memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen. Keunggulan bersaing
tersebut dapat digunakan sebagai sumber kekuatan untuk memenangkan
persaingan.
Sebagai usaha yang berorientasi pada profit, Bandeng Juwana Elrina
memiliki strategi yang digunakan untuk mempertahankan usahanya. Dalam usaha
persaingan yang semakin ketat dengan bertambahnya usaha-usaha sejenis yang
menempatkan dirinya sebagai pesaing, menuntut perusahaan untuk menerapkan
strategi yang tepat dan disesuaikan dengan lingkungan bisnis agar mampu
bersaing dengan usaha sejenisnya. Kondisi demikian menuntut perusahaan agar
selalu tanggap terhadap perubahan yang ada jika ingin tetap bertahan pada pasar
industrinya. Bertitik tolak pada uraian diatas, timbul suatu ketertarikan terhadap
suatu penelitian mengenai pembuatan rencana bisnis yang tepat dalam
pengembangan suatu usaha dengan judul : “Analisa Strategi Bersaing Pada
UKM Bandeng Juwana Elrina Kota Semarang”.
1.2 Perumusan Masalah
Bandeng Juwana Elrina merupakan salah satu pusat oleh-oleh di Kota
Semarang yang berdiri sejak tahun 1981. Menurut pemilik jumlah pengunjung
5
cenderung meningkat karena peningkatan variasi produk yang dijual di Toko
Bandeng Juwana meskipun persaingan pasar semakin tajam.
Persaingan yang semakin tajam bukan hanya menjadi dominasi oleh para
UKM yang memiliki outlet/toko sebagai tempat menjual produk. Hal tersebut
ditunjukkan banyaknya industri pengolahan bandeng yang ada dalam pasar
tradisional di Kota Semarang. Hasil pengamatan disajikan pada tabel 1.2 berikut :
Tabel 1.2 Pesaing Bandeng Juwana Pada Pasar Tradisional Kota Semarang
Pasar Tradisional Pesaing
1. Pasar Johar 1. Bandeng Presto Pak Kumis
2. Bandeng Presto Cipta Rasa Pak Hj. Amien
3. Pindang Bandeng Presto Echo Roso Mas Agus
4. Pindang Bandeng Presto Suka Rasa Pak Kus
5. Pindang Bandeng Presto Juwana Pak Kumes
6. Presto Juwana Pak Brengos
7. Bandeng Presto Pak Jhon
8. Bandeng Presto Pak Solwi
9. Bandeng Presto Pak Shodikun
10. Bandeng Presto Pak Janin
2. Pasar Peterongan 1. Hj. Jum Bandeng Duri Lunak
2. Bandeng Presto Bu Amien
3. Bandeng Presto Duri Lunak Bu Rahmat
4. Bandeng Presto Bu Murni
3. Pasar Jatingaleh 1. Bandeng Presto Duri Lunak Pak Roni
2. Bandeng Presto Bu Untung
3. Bandeng Presto Mbak Tatik
4. Pasar Bulu 1. Bandeng Presto Bu Sriati
2. Bandeng Presto Bu Taris
3. Bandeng Presto Bu Muidah
Sumber : Hasil Pengamatan, 2009
Dalam peranannya, strategi mencakup setiap usaha untuk mencapai
kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungan baik lingkungan internal
maupun lingkungan eksternal dalam rangka mencari pemecahan atas masalah
serta untuk menentukan pertimbangan pokok. Pertama, usaha Bandeng Juwana
adalah industri makanan, kedua bagaimana bisnis yang sudah dijalankan tersebut
dapat berkembang dan berjalan dengan sukses pada lingkungan yang kompetitif
sehingga dapat mencapai keuntungan seperti yang diinginkan. Hasil dari strategi
6
bersaing bersaing dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang datang pada
Bandeng Juwana setiap harinya.
Hasil pengamatan awal disajikan pada tabel 1.3 berikut :
Tabel 1.3 Jumlah Pembeli Per Hari
Keterangan Jumlah Pembeli
Hari Biasa Hari Libur
Pukul 07.00 s/d 08.00 61 119
Pukul 12.00 s/d 13.00 204 365
Pukul 19.00 s/d 20.00 237 271
Jumlah 502 755
Sumber : Hasil Pengamatan, 2009
Dari pengamatan penulis, jumlah pengunjung yang berbelanja pada hari
libur cenderung lebih banyak dibandingkan dengan hari biasa. Dari tabel 1.2 di
atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan pembeli 50,40% pada hari libur.
Berdasarkan uraian di atas maka pertanyaan penelitian yang diajukan adalah :
1. Strategi apa yang dilakukan oleh UKM Bandeng Juwana Elrina Kota
Semarang ?
2. Bagaimana potensi serta kendala yang timbul dalam pelaksanaan strategi yang
dilakukan, serta perumusan strategi yang baik oleh UKM Bandeng Juwana
Elrina Kota Semarang ?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pelaksanaan strategi bersaing pada UKM Bandeng
Juwana Elrina Kota Semarang.
2. Untuk mengetahui potensi tentang kendala-kendala yang timbul dalam
pelaksanaan strategi, serta memberikan alternatif penetapan strategi yang
sebaiknya digunakan oleh UKM Bandeng Juwana Elrina Kota Semarang.
1.4 Kegunaan Penelitian
a. Bagi Perusahaan
7
Dapat menjadikan masukan bagi UKM tersebut untuk melakukan evaluasi
terhadap strategi bersaing usaha sehingga dapat digunakan dalam proses
peningkatan usahanya ke depan.
b. Bagi Penulis
Merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak dalam menerapkan
ilmu pengetahuan yang diterima dalam proses perkuliahan dibandingkan
dengan kenyataan yang diterapkan di lapangan.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan informasi bagi penelitian sejenis sehingga akan
memperkaya dan melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada dalam
penelitian ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar