Peran investasi dalam pertumbuhan ekonomi
diprakirakan semakin meningkat, didorong berbagai faktor positif seperti
potensi pencapaian investment grade serta perbaikan iklim investasi dan
birokrasi.
Sementara itu, konsumsi rumah tangga diprakirakan
masih tetap tumbuh tinggi sejalan dengan meningkatnya pendapatan dari upah,
hasil ekspor, dan dukungan pembiayaan kredit dari perbankan.
Dari sisi eksternal, ekspor diprakirakan tumbuh
kuat memenuhi peningkatan permintaan di negara-negara partner dagang.
Berdasarkan lapangan usaha, peningkatan pertumbuhan
ekonomi ke depan terutama didukung oleh sektor industri; sektor perdagangan,
hotel dan restoran; dan sektor pengangkutan dan komunikasi.
Prospek Permintaan Agregat
Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh kuat pada
kisaran 4,8%-5,3% pada tahun 2011 dan meningkat menjadi 4,9%-5,4% pada tahun
2012.
Kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga tersebut
didorong oleh berbagai faktor positif, terutama berupa peningkatan pendapatan
masyarakat.
Pendapatan masyarakat yang meningkat berasal dari
kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP), perbaikan pendapatan aparat negara, dan
kenaikan gaji karyawan perusahaan.
Sampai dengan November 2011, sudah terdapat penetapan
kenaikan UMP tahun 2011 untuk beberapa provinsi.
Besaran kenaikan UMP tersebut berbeda-beda, sesuai
tingkat inflasi dan Kebutuhan Hidup Layak (KHL) provinsi-provinsi tersebut.
Secara umum, besaran kenaikan UMP 2011 lebih tinggi
dibanding kenaikan UMP 2010.
Selain UMP, peningkatan konsumsi rumah tangga
berasal dari perbaikan pendapatan aparat negara yang terdiri dari PNS, TNI,
Polri, serta pensiunan.
Dalam anggaran belanja negara di APBN 2011,
Pemerintah menetapkan kenaikan gaji pokok aparat negara dan pensiunan pada
tahun 2011 sebesar 10%, lebih tinggi dibanding kenaikan pada tahun 2010 sebesar
5%.
Selain itu, gaji ke-13 tetap akan dibagikan
sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dimaksudkan untuk tetap mempertahankan daya
beli rumah tangga aparat negara.
Dukungan terhadap konsumsi rumah tangga juga
berasal dari pendapatan penjualan hasil ekspor.
Berdasarkan perkembangan beberapa tahun terakhir,
kinerja ekspor memiliki pengaruh cukup signifikan terhadap perilaku konsumsi
rumah tangga.
Kinerja ekspor berprospek tumbuh cukup tinggi tahun
2011 dan 2012 akan meningkatkan pendapatan masyarakat dan berkontribusi pada
kuatnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Faktor lain yang memberi kontribusi terhadap
konsumsi rumah tangga adalah pembiayaan dari perbankan, terutama dalam bentuk
kredit konsumsi.
Produksi Minyak Bumi
Produksi minyak bumi dan kondensat
pada tahun 2010 mencapai 346,38 ribu barrel dengan produksi harian sebesar
944,9 ribu bph, mengalami penurunan sebesar 3.900 bph dibandingkan produksi
minyak bumi dan kondensat tahun 2009 sebesar 948,8 ribu bph. Penurunan produksi
tersebut disebabkan antara lain karena mundurnya jadwal produksi awal beberapa
KKKS, penurunan produksi alamiah, dan permasalahan teknis operasional.
Produksi Gas Bumi
Produksi gas bumi pada tahun 2010
sebesar 9.336 MMSCFD , mengalami kenaikan sebesar 1.034 MMSCFD dari 8.302
MMSCFD pada tahun 2009. Kenaikan produksi tersebut antara lain karena mulai
berproduksinya beberapa lapangan gas baru dan optimalisasi produks.
Kondisi Pasar Minyak Bumi
Dalam 10 tahun terakhir, konsumsi
BBM domestik menunjukkan kenaikan rata-rata sebesar 4,8% per tahun. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk dan membaiknya pertumbuhan ekonomi domestik,
pertumbuhan konsumsi BBM akan terus mengalami kenaikan. Sektor transportasi
masih merupakan pengguna terbanyak BBM domestik yaitu lebih dari 46%, disusul
oleh sektor rumah tangga, pembangkit listrik dan sektor industri. Penyebaran
permintaan akan BBM domestic mengikuti pola penyebaran penduduk dan kegiatan
ekonominya, wilayah Jawa-Bali masih mendominasi yaitu sekitar 62%, Sumatera
(20%) dan sisanya diserap oleh pasar Indonesia Tengah dan Timur. Penyediaan BBM
dalam negeri sebagian besar masih diperoleh dari kilang dalam negeri yaitu
sekitar 67 %, sedangkan 33 % sisanya diperoleh dari pasar impor. Kapasitas
kilang dalam negeri saat ini 1,157 juta barel per hari dengan produksi BBM
mencapai 40,42 juta kiloliter atau meningkat sebesar 1,07% dari 39,99 juta
kiloliter pada tahun sebelumnya.
http://kominfonewscenter.com
http://www.lemigas.esdm.go.id/peluang-investasi-migas-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar